Selasa, 15 Juli 2008

Habis Terang Terbitlah Gelap

Habis Terang Terbitlah Gelap kira-kira seperti itu gambaran yang tepat untuk negaraku saat ini, bagaimana tidak..bukankah sekarang PLN mengadakan program Piala Bergilir  eh salah ding..pemadaman bergilir.

Mungkin saya masih terima keadaan seperti ini walau tidak sepenuhnya saya mengiyakan hal ini, karena terus terang memang sangat menggangu sekali baik terhadap industri ataupun skala rumahan, mengingat kebutuhan akan listrik dijaman seperti sekarang ini sangat vital karena sebagian besar aktivitas manusia dijaman yang modern ini tak bisa dijauhkan dengan daya listrik baik untuk keperluan usaha ataupun untuk kebutuhan sehari-hari.

Namun penjatuhan vonis atau cap boros pada pemakai listrik belakangan ini saya menilai kurang tepat, karena petugas PLN asal main vonis aja, dan listrik dirumah saya salah satunya yang setiap bulan mendapatkan gelar atau cap boros dari PLN.

Karena PLN hanya melihat struk/nota rekening aja, tanpa harus tau untuk apa saja listrik dirumah saya, secara otomatis apabila nota rekening listrik dapat cap boros maka pemberlakuan dendapun langsung berlaku.

Hidup saya didesa dan kebetulan banyak tetangga yang belum memiliki meteran listrik pribadi mengingat tingginya biaya pasang awal listrik, akhirnya listrik yang dirumah saya sharing dengan tetangga yang belum memiliki meteran listrik pribadi, diluar itu listrik dirumah saya pergunakan untuk usaha seperti halnya rental Play Station, Usaha Ngeblog ( hmm..emang ada ya..??) ya intinya pemakaian listrik dirumah saya gunakan untuk hal yang positif.

Hiks..Hiks..dan memang iya.. habis gelap terbitlah terang itu kata yang tepat.

Bagaimana tidak semenjak adanya piala bergilir ini,eh pemadaman bergilir ini usaha yang semula terang benerang kini perlahan mulai meredup, belum lagi kebutuhan hidup makin hari kian meningkat buset deh.. belum lagi denda setiap bulan dari PLN..!! ha..ha..ha..

Selamat malam dunia..

Baca Selengkapnya...

Minggu, 18 Mei 2008

Kata Hatiku Untuk Negaraku

Saya hanya manusia awam tidak tahu banyak soal kenegaraan, tidak tau banyak soal politik, saya hanya menuliskan apa yang saya tahu dan apa yang saya rasakan, jadi jangan protes jika saya salah, jika mau meluruskan boleh.

Sebenarnya saya bangga jadi anak indonesia, karena indonesia adalah negara yang luar biasa dimataku, tapi itu dulu ketika saya masih kecil dimana saat itu saya selalu didongengkan sejarah tentang indonesia oleh kakek, menurut kakek dulu ketika rakyat indonesia berjuang mati-matian untuk memerdekakan negara indonesia dari penjajah, dan dengan penuh semangat dan antusiasme yang tinggi hingga negara ini benar-benar merdeka.

Impian rakyat indonesia adalah kemerdekaan tidak hanya bebas dari penjajahan tapi juga bebas dari serba kekurangan, dan salah satunya adalah merdeka dari segi ekonomi, agar semua rakyat indonesia benar-benar bisa hidup dengan damai dan makmur.

Tapi lain dulu lain sekarang, sekarang saya sudah dewasa, dan semakin saya dewasa sepertinya saya semakin kehilangan rasa kemerdekaan itu, karena semakin saya dewasa bukan ketenangan yang saya rasakan, tapi rasa ketakutan semakin menghantui kehidupan saya dan bukan hanya saya mungkin masih banyak orang-orang selain saya merasakan hal yang sama.

Saya merasa semakin lama negaraku merdeka, kok semakin susah rasanya kubernafas dialam indonesiaku ini, bukan semakin mudah yang kudapat dengan semakin lamanya negaraku merdeka justru semakin susah yang kurasakan, ada apa dengan negaraku ini? lalu apa yang sedang terjadi dinegaraku ini??

Baca Selengkapnya...

Minggu, 13 April 2008

Gara-Gara Kena Tilang,Supir Di Penjara...!!

Sungguh kejadian yang memilukan yang dialami sahabat saya yang kesehariannya bekerja sebagai sopir pickup, pasalnya hanya gara-gara ketilang polisi dia harus dipenjara.

Waktu itu dia sedang ada muatan cabe rawit kekota, dan seperti biasa yang namanya sopir cabe rawit itu harus serba cepat alias PATAS, karena kalau enggak dan jika sampai telat sedikit saja maka dia bisa merugi,pasalnya cabe rawit itu pemasoknya tidak hanya dari satu daerah saja tapi dari berbagai daerah, jadi siapa yang duluan nyampe kepasar induk maka ibaratnya dia menang selangkah dan jika keduluan orang lain maka harganya bisa turun itu disebabkan cabe rawit tidak bisa disimpan berlama-lama jadi para tengkulak dipasar induk enggak mau nyimpan cabe rawit dalam jumlah besar karena takut busuk.

Untuk itu para pemasok cabe berjuang untuk sesegera mungkin nyampek kepasar induk, kecuali musim panen cabe rawit tidak serentak alias tidak berbarengan dengan daerah lain baru sopir cabe rawit bisa bernafas lega,alias tidak perlu ngebut untuk sampai ketujuan.

Nah kejadian ini ketika masa rame-ramenya panen cabe yang kebetulan serentak dengan daerah lain, jadi mau enggak mau kegiatan extra cepatpun harus dilakoni sang supir untuk sesegera mungkin nyampe' ketempat tujuan, eh..eh ditengah perjalanan terjadilah sebuah pelanggaran lalu lintas yang meyebabkan sopir kena tilang.

Ceritanya gini.. ketika dia kena tilang, dia mencoba meminta untuk titip tilang dengan aparat yang menilangnya dengan memberikan uang 20ribu, karena dia memang terburu-buru dan biasanya kasus seperti ini memang notabene para supir truk atau supir pickup sudah terbiasa dengan yang namanya nitip tilang, karena di indonesia itu sudah menjadi rahasia umum bagi para supir.

Tapi dewi fortuna sedang tidak berpihak pada teman saya ini karena ketika dia melakukan cara itu ternyata polisinya marah-marah, dan polisi tersebut langsung menuduh teman saya telah melakukan upaya penyuapan terhadap aparat hingga akhirnya dia dibawa untuk di proses lebih lanjut ya mau enggak mau dia harus terima hukuman 7bulan penjara, sungguh sial nasibmu kawan..!!

PENDAPAT SAYA:
Cara temen saya ini memang salah..!!kalau dilihat dari segi hukum, tapi kalau dilihat dari segi kebiasan yang terjadi dilapangan menggunakan cara seperti itu masih sering berlaku, betul enggak?

Cuma yang saya sesalkan kenapa kasus seperti ini kok malah dibesar-besarkan hingga kepenjara, padahal ini hanya kasus kecil, masih banyak kasus yang lebih besar yang lebih penting untuk dipikirkan, dasar aparat yang aneh..!!

Mungkin kalau seandainya 200ribu?? diam kali ya..!! "Dasar beraninya cuma sama anak kecil" (red: rakyat kecil) coba seandainya waktu itu terjadi pada orang yang sedikit berkelas yang tunggangannya agak sedikit mewah akankah dan mungkinkah hal itu juga akan menimpanya??

Lalu apa pendapat anda..???

Baca Selengkapnya...

Kamis, 10 April 2008

Jadi Polisi Kok Mesti Bayar

Kemarin saya dengar dari tetangga yang katanya anaknya itu mau nyobain daftar polisi, mendengar berita itu saya sangat senang dan mendukung karena bagus jika punya kemauan seperti itu, tapi setelah saya dengar cerita keseluruhan eh..eh.. kok malah ada embel-embelnya UUD ( Ujung Ujungnya Duit ) ini yang aneh,katanya sih jika ada uang 40jeti dijamin bakal lolos..wueleh 40jeti boss..!!

Yah karena tetangga saya tidak punya uang segitu terpaksa mengurungkan niatnya untuk daftar polisi, padahal kalau saya liat dari segi fisik anak itu tidak mengecewakan alias sehat dan layak untuk jadi polisi tapi karena faktor UUD itu mereka mengurungkan niatnya.

Kalau menurut saya yang begini ini mengakibatkan terciptanya polisi tak bermoral, jelas saja dilapangan banyak terjadi polisi terima suap, karena itung-itung untuk mengembalikan modal uang pendaftaran, Sungguh negara yang aneh..!!! saya juga heran dan prihatin dengan hal ini, karena setiap ada pembukaan pendaftaran angkatan pemerintah selalu mengiklankan baik di TV ataupun dimedia lain dan selalu menggaris bawahi dan mempertebal kata " PENDAFTARAN TIDAK DIPUNGUT BIAYA "alias gratis, tapi pada prakteknya enggak seperti itu, mending enggak usah diiklanin aja yah..kalau pada akhirnya UUD.

Sungguh menyesatkan apalagi bagi manusia awam seperti saya, bagaimana bangsa ini mau maju jika praktek semacam ini masih terus berlangsung enggak bakalan jeck..!! sampe' lebaran monyet juga enggak akan pernah maju.

Mau alasan apalagi, kok mesti bayar..?? gaji enggak cukup, atau pengen cepat kaya.. kalau pengen cepat kaya jangan jadi polisi jadilah pengusaha atau jika enggak mau, jadi blogger ajah deh..hiks..hiks..!!

Baca Selengkapnya...